Sang ayah berkata:"Coba kau paku papan pagar rmh kita tiap kali kau tdk dpt mengendalikan amarah mu.
Hari pertama ia memaku 38 x. Lama kelamaan menjadi semakin sedikit hingga suatu hari ia tidak perlu memaku lagi. Dg bangga ia berkata pd ayah nya."Aku telah berhasil melalui 1 hari ku tanpa menyakiti hati siapa pun".
Dan ayah nya meminta nya utk mencabut 1 paku apabila ia berhasil melewati 1 hari tanpa menyakiti hati org. Hingga tiba suatu hari di mana tidak ada lagi paku yg dapat di cabut nya. Ayah nya berkata "Aku sangat bangga akan usaha mu, tp lihat lah pagar kita yg penuh dg bolongan bekas paku, hati org2 yg telah kau sakiti persis seperti papan itu, apa yg kau katakan telah membuat luka di hati, dan hati itu tidak akan pernah sama lagi."
-Sri Rejeki Wicaksono-
No comments:
Post a Comment